rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Senin, 17 Juni 2013

Teknologi Kinerja Dalam Dunia Pendidikan



TEKNOLOGI KINERJA DALAM DUNIA PENDIDIKAN
NAMA           : PAHRUDIN                                      NIM               :
TUGAS          : KE EMPAT                                      DOSEN          : AZIS TABA PABEA
Soal :
Jelaskan bagan perencanaan strategis di bawah ini dalam aplikasi di dunia pendidikan!

Jawab :
Sebelum menjawab  pertanyaan tentang aplikasi  perencanaaan strategis dalam dunia pendidikan, penulis akan mencoba mendefinisikan apa itu perencanaan startegis yang di kutip dari berbagi sumber antara lain :
-          Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).[1]
-          philip Kotler misalnya, mendefinisikan perencanaan strategis sebagai suatu tugas yang sukar untuk mernilih sebuah strategi perusahaan untuk pertumbuhan jangka panjang[2]
-          Sedngkan St.anton mendefinisikan perencanaan strategis sebagai "proses manajemen yang menyesuaikan surnber daya sebuah organisasi dengan kesempatan-kesempatan pemasarannya dalam jangka panjang".[3]
-          Adapun  Stonier. Nenyatakan bahwa "perencanaan scrategis adalah proses perencanaan jangka. panjang yang dirumuskan, yang digunakan untuk menentukan dan mencapai sasaran organisasi".[4]

-          Manajemen Strategik merupakan rangkaian dua perkataan terdiri dari kata
“Manajemen” dan “Strategik” yang masing – masing memiliki pengertian tersendiri,yang setelah dirangkaikan menjadi satu terminologi berubah dengan memiliki pengertiantersendiri pula. Menurut Hadari Nawawi (2005:148-149), pengertian manajemen strategi kada 4 (empat). Pengertian pertama Manajemen Strategik adalah “proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan dimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organiasasi, untuk mencapai tujuannya”.  
Tentang aplikasi perencanaan strategis dalam pendidikan, penulis mencoba akan mencoba menjawab sesuai dengan profesi dan kenyataan dilapangan dimana penulis bekerja yaitu di satuan pendidikan SDIT Mutiara Hati di daerah Bekasi
Mendefinisikan tujuan dalam pendidikan:
SDIT Mutiara Hati sebagai satuan pendidikan dalam lingkup pendidikan dasar dan menengah telah menetapkan tujuan pendidikannya dalam visi dan misi SDIT Mutiara Hati.
V  I  S  I
“ Menjadi Sekolah Unggulan dan Terbaik dalam Prestasi dan Kreasi “
M  I  S  I
  • n  Meningkatkan Kualitas Iman, Ilmu dan Akhlaq
  • n  Membangun generasi yang dekat dengan Al-Qur’an
  • n  Mengembangkan potensi pribadi siswa sesuai minat dan bakat
T U J U A N
  • n  Memantapkan dasar-dasar aqidah dan akhlaq Islamiyah untuk menumbuhkembangkan potensi fithrah dan fungsi kekhalifahannya.
  • n  Memiliki kedisiplinan tinggi, kreatif, mandiri, optimis, tidak mengenal putus asa dan selalu bersemangat untuk terus berprestasi.
  • n  Memiliki kemampuan akademis yang tinggi.
  • n  Memiliki kemampuan ilmiah, keterampilan hidup dan kepemimpinan serta mempunyai kematangan sosial.
  • n  mempunyai kepedulian terhadap Islam dan ummatnya.
  • n  Menjadikan sekolah pilihan masyarakat dan diminati siswa
  • n  Membentuk akhlak dan prilaku murid yang mulia
  • n  Menyiapkan dalam mengembangkan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi dalam memasuki era globalisasi.
  • n  Mewujudkan siswa yang dapat menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari
  • n  Menyapkan siswa untuk dapat melanjutkan pendidikan kejejenjang  yang lebih tinggi
b. Mendefinisikan Lingkup Produk atau Jasa
  • Siswa Kelas VI dapat lulus secara keseluruhan.
  • Rata-rata pencapaian kelulusan siswa dengan nilai UN ≥ 7,5 setiap bidang study.
  • Lulusan tersebut dapat melanjutkan kesekolah lanjutan (SMP)  dengan kulaifikas sekolah lanjutan favorit (unggulan)
  • Siswa memiliki dasar-dasar Aqidah dan Ibadah sebagai bekal ketika memasuki tingkat yang lebih tinggi.
  • Siswa mampu menjadi Imam shalat berjama’ah dengan bacaan yang baik dan benar.
  • Siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan tartil
  • Siswa dapat menghafal 20 Hadits Arbain Nawawi.
  • Siswa memiliki kemampuan logika matematika yang memadai.
  • Siswa terbiasa dengan ahlaq Islami.
  • Insya Allah siswa dapat menghafal dua Juz dari Al-Qur’an(Juz 29 & 30).
  • Siswa dapat menggunakan Bahasa Arab sederhana dalam percakapan sehari-hari.
  • Siswa dapat menggunakan Bahasa Inggris sederhana

c.  Menilai Sumber Daya Internal
Team Manajemen bersama kepala sekolah menilai dan menganalisis sumber daya yanga ada, meliputi :
  • Tenaga Pendidik yang kompeten yang akan memberikan bimbingan dan layanan akademik kepada sisiwa.
  • Memilih tenaga kependidikan yang akan dilibatkan dalam team sebagai supporting kebutuhan guru dan siswa.
  • Melaksanakan Pelatihan / Up Grading jika diperlukan untuk peningkatan kompetensi baik akademik, pedagogig maupun social tenaga pendidik dan kependidikan yang ada.
  • Pembekalan Per Bulan
  • Pelatihan dan Work Shop Minimal Per 6 Bulan
  • Program Studi Banding
  • Program Magang
  1. Menilai Lingkungan Eksternal 
Sekolah melakukan study lapangan dengan melakukan riset atau penelitian terhadap posisi sekolah dan penerimaan masyarakat terhadap  keberadaan sekolah, antara lain yang dapat dilakukan :
  • Dialog dengan orang tua siswa, untuk mengetahui keinginan orang tua siswa dan harapan terhadap anaknya.
  • Melakukan Pendataan sekolah lanjutan unggulan yang ada di lingkukan siswa, serta mencari tahu syarat penerimaan siswa barunya.
  • Pelatihan atau seminar tentang pendidikan khusus untuk orang tua siswa
  • Studi banding dengan sekolah-sekolah yang sejenis yang ada di sekitar untuk evaluasi dan mengukur “bench marking” sekolah
  • Evaluasi terhadap penerimaan siswa baru dan lulusan yang di terima di sekolah-sekolah favorit atau yag diinginkan siswa dan orang tua.
  • Tenaga-tenaga pengajar yang muda dan berkualitas dengan nilai-nilai Islami yang dimiliki setiap pengajar dalam kehidupan keseharian, dimana setiap pendidik di wajibkan ikut aktif dalam lingkungan masyarakat dan taklim mingguan
  1. Menganalisis Pengaturan Internal
Dari hasil tahapan sebelumnya kemudian sekolah melakukan pengaturan internal terkait dengan program yang akan dijalankan, misalnya:
  • Memberikan insentif tambahan bagi guru yang terpilih mengajar dikelas atas (VI) dengan harapan meningkatkan motivasinya dalam mengajar.
  • Memberikan Bimbingan belajar bagi siswa
  • Mengadakan Try Out UAN secara berkala untuk melihat kesiapan siswa dan kompetensinya dalam mengahadapi UAN sesungguhnya.
  • Menciptakan budaya belajar yang kompetitif dan prestatif dengan memberikan pola pembelajran punishment dan reward bagi siswa.
  • Memberikan layanan prima kepada sisiwa terkait dengan proses pembelajaran.
  • Pemberian bonus tahunan dan insentif-insentif demi meningkatkan kesejahteraan
  • Pemberian THR sebesar satu bulan gaji yang di terima
  • Yayasan dan management serta guru menciptakan suasana kerja yang Islami dan harmonis

  1. Menilai Keuntungan Kompetitif
Keuntungan kompetitif dapat dilihat dari hasil lulusan yang akan di capai :
  • Siswa Kelas VI dapat lulus secara keseluruhan.
  • Rata-rata pencapaian kelulusan siswa dengan nilai UN ≥ 7,5 setiap bidang study.
  • Lulusan tersebut dapat melanjutkan kesekolah lanjutan (SMP)  dengan kulaifikas sekolah lanjutan favorit (unggulan)
  • Siswa memiliki dasar-dasar Aqidah dan Ibadah sebagai bekal ketika memasuki tingkat yang lebih tinggi.
  • Siswa mampu menjadi Imam shalat berjama’ah dengan bacaan yang baik dan benar.
  • Siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan tartil
  • Siswa dapat menghafal 20 Hadits Arbain Nawawi.
  • Siswa memiliki kemampuan logika matematika yang memadai.
  • Siswa terbiasa dengan ahlaq Islami.
  • Insya Allah siswa dapat menghafal dua Juz dari Al-Qur’an(Juz 29 & 30).
  • Siswa dapat menggunakan Bahasa Arab sederhana dalam percakapan sehari-hari.
  • Siswa dapat menggunakan Bahasa Inggris sederhana
  1. Mengembangkan Strategi Kompetitif
Sekolah kemudian membuat program sebagai berikut :
  • Memberikan layanan pendalaman materi (bimbel) bagi siswa kelas IX
  • Memberikan layanan non akademis seperti layanan psikologis siswa untuk memberikan bimbingan terkait dengan masalah social, belajar, kepribadian.
  • Meningklatkan sarana dan prasarana pendukung.
  • Mengadakan Try Out secara berkala.
  • Menyediakan Klinik Belajar, bagi sisiwa yang mengalami kesulitan dalam belajar bidang study tertentu.
  • Layanan Bimbingan Karir, supaya siswa dapat menentukan pilihan sekolah lanjutan yang sesuai.
  • Gedung Representatif dan milik sendiri
  • Sarana Ibadah
  • Halaman Bermain cukup luas
  • Antar Jemput
  • Lokasi jauh dari kebisingan
  • Laboratorium Komputer dan jaringan internet
  1. Mengkomunikasikan Strategi dengan Stakeholder
Managemen sekolah berusaha muntuk mengkomunikasikan kegiatan akademik baik bersifat teknis dan non tekhnis kepada stakeholder antara lain :
  • Pembentukan Komite Sekolah sebagai wadah bagi orang tua siswa
  • Pembentukan komite kelas sebagai sarana komunikasi bagi guru khususnya wali kelas
  • Pertemuan rutin dan terjadwal antara orang tua dan managemen sekolah
  1. Mengimplementasikan Strategi
Sekolah kemudian melaksanakan (mengimplementasikan) strategi tersebut secara terprogram dan bertahap melalui program kurikulum maupun kegiatan tahunan siswa antara lain :
  1. Kegiatan Pembiasaan
Kegiatan pembiasaan diarahkan untuk pemberntukkan budi pekerti yang dikembangkan melalui kegatan rutin, spontan, terprogram dan keteladanan
  1. Muatan Lokal
a.    Bahasa Sunda
b.    Bahasa Inggris
c.    Komputer
3.    Kegiatan Pengembangan Diri
Kegitan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangakan dan mengkspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat disesuaikan dengan kondisi, potensi dan kekhasan daerah dimana sekolah berada.
Berdasarkan hal tersebut kegiatan pengembangan diri SDIT MUTIARA HATI diarahkan ke dalam dua kegiatan  yaitu :
  • Pengembangan Karakter dan Pengembangan Bakat, Minat serta potensi siswa
3.1 Kegiatan yang mengarah pada pengembangan karakter, yaitu :
a.    Pengembangan diri terprogram
1.      Kegiatan keagamaan (termasuk pesantren kilat/pesantren tamadhan)
2.      Pekan kreatifitas siswa
3.      Pekan olahraga antar kelas dari pertandiangan, persahabatan antar sekolah
4.      Peringatan hari-hari nasional
5.      Bina Olimpiade MIPA
6.      Bina Lomba Calistung
7.      Bina Lomba Mata Pelajaran
8.      Bina Lomba Olahraga, seni dan potensi
9.      Bina Lomba siswa dan guru berprestasi
10.   Bina lomba tata cara upacara bendera
11.   Bina lomba K-5 dan sekolah sehat
12.   Bina lomba usaha kesehatan sekolah dasar dan dokter kecil

b.    Pengembangan diri rutin
1.      Kegiatan kepramukaan
2.      Upacara bendera
3.      Baca tulis al Qur`an
4.      Mentoring
5.      Majalah dinding
6.      Perkemahan


c.    Pengembangan diri spontan
1.      Mengikuti kegiatan bakti sosial
2.      Mengumpulkan dana bencana alam
3.      Lomba kegiatan keagamaan

d.    Keteladanan
1.      Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
2.      Membudayakan berpakaian rapi di sekolah
3.      Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah

  • Kegiatan yang mengarah kepada perkembangan bakat, minat dan potensi. Pilihan siswa antara lain :
a.     Bidang seni, meliputi :
1.      Seni suara (nasyid)
2.      Seni lukis/mozaik
3.      Seni musik/rekorder/pianika

b.     Bidang olahraga, meliputi :
1.      Sepak bola
2.      Bulu tangkis
3.      Tenis meja
4.      Bola basket
5.      Bola volley
6.      Bola footsal
7.      Senam
8.      Karate



 i.       Mengevaluasi Manfaat
Setelah mengimplemntasikan strategi tersebut, maka diakhir program diadakan evaluasi sejauhmana manfaat dan keberhasilan strategi tersebut meraih tujuan yang telah didefinisikan. Jika berhasil dengan baik maka strategi dapat dilaksanakan ditahun-tahun berikutnya. Jika tidak maka kita melakukan evalauasi dari deskripsi tujuan, perencanaan, implementasi hingga faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan. Dengan kegiatan antara lain :
1.  Musyawarah kerja guru di awal tahun ajaran untuk mengevaluasi program dan pelaksanaan di tahun ajaran sebelumnya.
2.  Musyawarah kerja guru di akhir semester untuk mengevaluasi program dan pelaksanaan di akhir semester.
3.  Rapat rutin bulanan managemen sekolah dengan guru
4.  Rapat rutin managemen sekolah dengan yayasan dan guru
5.  Rapat rutin managemen sekolah dengan orang tua siswa
6.  Rapat rutin guru dengan wali murid

Daftar Pustaka
Philip Kotler, Analisis perencanaan dan pengendalian , Edisi ke lima, terjemahan Jaka, Wasana.  Penerbit Erlangga, Jakarta,  
   1986, JIlid I, halaman 52.
WiIiamJ. SCanton, Prinsip Pemasaran. Edisi ke- 7 terjemahan Y. Lamarto, penerbit Erlangga 1985, Jiiid I, halaman 44.
James A.F.Stonier, Op Cit, halarnan 119.
Kurikulum Satuan Pendidikan SDIT Mutiara Hati, Tahun 2011


[2] Philip Kotler, Analisis perencanaan dan pengendalian , Edisi ke lima, terjemahan Jaka, Wasana.  Penerbit Erlangga, Jakarta,   
   1986, JIlid I, halaman 52.

[3] WiIiamJ. SCanton, Prinsip Pemasaran. Edisi ke- 7 terjemahan Y. Lamarto, penerbit Erlangga 1985, Jiiid I, halaman 44.

[4] James A.F.Stonier, Op Cit, halarnan 119.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar